Get Paid To Promote, Get Paid To Popup, Get Paid Display Banner

Thursday, April 28, 2011

Setelah kantor pos, polri kini BUMN dan pemda seharusnya memiliki armada GEA karena super irit = 1:30

Meski menempatkan institusi sebagai bidikan pertama, PT INKA optimis mobil GEA juga akan mendapat sambutan publik (perseorangan). Pasalnya, konsumsi BBM GEA terbilang irit. 1 liter premium bisa untuk 30 km. Lalu bagaimana purna jualnya? Bagaimana soal perawatan dan ketersediaan suku cadang? PT INKA selaku produsen menyadari betul hal itu, karenanya jika jadi dipasarkan PT INKA berjanji segera juga membangun jaringan marketing dan aftersales di pelbagai kota.

“Kedepannya juga akan melakukan penjaringan marketing – marketing dari kelembagan yang ada di kota – kota besar namun kesemuanya masih menunggu hasil tes ujicoba oleh BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi) di Jakarta,” ujar Humas PT Inka Fathor Rashid, Rabu (8/10/2008).


























Rencana membuat jaringan besar untuk GEA tersebut tentunya juga menunggu respon dari masyarakat. Apabila publik juga antusias terhadap GEA, PT INKA tak kan menunggu lama untuk membuat jaringan aftersales di berbagai kota. “Semua bisa memiliki mobil GEA karena saya yakin nyaman dan irit BBM. Suku cadangnya murah dan perawatannya bisa dimana saja, sehingga daya beli masyarat juga banyak," jelas Rashid.

Rashid pribadi optimis GEA akan mendapat sambutan. Pasalnya, prilaku sebagian besar konsumen lokal cenderung menyukai mobil yang irit bahan bakar. Terlebih di jaman harga minyak naik gila-gila-an seperti saat ini. Nah, GEA menurutnya memberi solusi. Jika mempergunakan bahan bakar premium, menurut Rashid, konsumsi BBM GEA bisa mencapai 25-30 km untuk setiap liternya.Angka itu sudah nampak dalam hasil ujicoba yang telah dilakukan pada jalur Madiun, Ngawi, Ponorogo, Pacitan dan Magetan. "Dari pengujian 10 ribu Km tersebut selama 3 bulan mulai April hingga Juli oleh tim kami, terbukti memang irit dan suara mesin pun nyaris tidak bunyi," tambah Rasyid. Soal tanjakan jangan khawatir, jalur Sarangan yang penuh tanjakan pun menurut Rashid, mampu dilalui GEA.

Selain soal konsumsi BBM, harga yang murah dan perawatan yang mudah juga dihitung Rashid sebagai keunggulan kompetitif GEA dibandingkan kompetitornya kelak. Kalau sudah mendapat lampu hijau dari BPPT, PT INKA memprediksi bisa memberi harga GEA pada bandrol Rp 45- Rp 50 juta per unit.

GEA saat ini tengah dikembangkan oleh PT INKA dan telah menjalani ujicoba 10.000 km. Bahan bakar GEA diutamakan menggunakan BBG namun terbuka opsi untuk juga mengunakan BBM Premium mengingat tingkat konsumsinya yang sedikit. PT INKA sendiri masih memprioritaskan pasar institusi jikalau GEA nanti lolos uji BPPT. Namun, pasar personal juga dibuka lebar.

No comments:

Post a Comment